Jalan Tol Karang Joang Memakan Korban!

Balikpapan
Tol Karang Joang, Balikpapan, Kalimantan Timur
[Photo by @candrawnt]
Balikpapan - Hari ini tanggal 10 Oktober 2015 saya dan teman saya (2 orang) menelusuri Kilometer 13 (Karang Joang) untuk mengambil beberapa foto di jalan Tol yang bisa di bilang "diabaikan". Kondisi jalan tol yang sepi dan dinding-dinding mulai kotor dapat ditarik kesimpulan bahwa tol ini tidak ada perawatan dan tidak ada tindak lanjut pengerjaan terhadap tol tersebut. Hanya terlihat beberapa truk kontainer mangkir dipinggir jalan. Sekali-kali ada truk kontainer yang melintasi jalan tol ini. Terdapat beberapa kantor/ perusahaan di tepi tol ini. Tol Kilometer 13, Karang Joang ini merupakan akses masuk ke salah satu kampus "baru" di Balikpapan yaitu Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Memang kampus ini jauh dari pusat kota padahal ini kampus memiliki potensi besar untuk ikut serta mengembangkan SDM di kota Balikpapan dan Kalimantan. Mungkin karena ketersediaan lahan yang tidak mumpuni maka itu ITK dibangun di Kilometer 13 dimana masih terdapat luas lahan kosong. ITK sendiri tidak dibangun ditepi tol, jadi mahasiswa harus melintasi jalan tanah berbatu untuk menuju gedung kampus mereka yang jaraknya kurang lebih 2-4 kilometer dari tepi tol.

Jalan tol yang sepi ini bukan berarti membuat pengendaranya aman dan bisa "seenaknya" melintasi jalan ini. Terbukti telah terjadi kecelakaan "hebat" pada beberapa hari lalu tepatnya 1 Oktober 2015. Kecelakaan itu sendiri menimpa 3 orang mahasiswa/i kampus "Bumi Etam" ITK hingga menelan korban hingga meninggal. Berikut artikel yang saya kutip dari Balikpapanpos.co.id
BALIKPAPAN - Jalan tol penghubung Pulau Balang di Km 13, Karang Joang, Balikpapan Utara, memakan korban jiwa pada Rabu (30/9) sekira pukul 14.00 Wita. Dua sepeda motor yang adu kepala mengakibatkan masing-masing pengendaranya tewas. Diketahui, korban meninggal dunia bernama Albert Nainggolan (19) dan Dwi Pratika Saputri (22). Sedangkan Evi Aprilian Fani (19) mengalami luka serius di bagian kepala dan kaki. Ketiga korban tersebut merupakan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Peristiwa tersebut bermula ketika Dwi yang mengendari sepeda motor Yamaha Xeon bernomor polisi KT 5675 ZD berboncengan dengan Evi melaju dari arah Jalan Soekarno-Hatta menuju kampus ITK. Sesampainya di Warung Makan Pak Sukino, datang dari arah berlawanan kendaraan Suzuki Satria F bernomor polisi KT 6292 IT yang dikendarai Albert. Diduga kedua pengendara melaju dalam kecepatan tinggi. Karena tidak dapat mengendalikan kendaraan, salah satu motor tersebut hilang kendali dan tabrakan pun tak terhindarkan.
Sontak para pengunjung warung kaget dan langsung menolong korban. Salah seorang warga yang tidak jauh dari tempat kejadian, Arif  (45) menuturkan bahwa terdengar bunyi benturan keras seperti bom saat kejadian itu terjadi.
"Saya pas lagi makan tiba-tiba ada bunyi ‘brak’. Setelah kami datangi, sepeda motor saling tabrakan. Joki motor Satria terpental dari motor, luka parah di kepala. Kalau joki matic juga luka parah di kepala," ujarnya ketika ditemui di lokasi kejadian.
Ironisnya, kendati warga mengetahui adanya lakalantas, namun tidak seorang pun berani membawa para korban ke rumah sakit lantaran takut menjadi saksi. Sekira 15 menit, para korban tergeletak di pinggir jalan. Dwi meninggal di tempat, sementara Albert meninggal di rumah sakit.
"Katanya tunggu polisi datang, makanya nggak berani dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Mendapatkan laporan adanya lakalantas, anggota Satlantas Polres Balikpapan melakukan evakuasi korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Teman satu kampus korban satu per satu berdatangan di ruang mortuary Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo.
Kasat Lantas Polres Balikpapan AKP Eko Budi Yatno melalui Kanit Laka Satlantas Polres Balikpapan, Iptu Mursal menjelaskan bahwa ketiga korban langsung dibawa ke RSKD.
"Albert meninggal di rumah sakit, sedangkan Dwi meninggal di tempat. Untuk korban Evi masih dilakukan perawatan di UGD," ujar Mursal.
Saat ini barang bukti yang diamankan yakni dua sepeda motor yang dalam kondisi rusak parah.
"Hasil olah TKP bahwa ada dugaan kedua pengendara dalam kecepatan tinggi," tambah Mursal.
Dia juga menjelaskan, ada beberapa faktor yang sering mengakibatkan kecelakaan, apalagi jika sampai timbul korban jiwa. Selain faktor manusia, lanjut perwira berpangkat dua balok di pundak ini, faktor jalan juga diduga menjadi penyebab lakalantas.
"Di sana jalan satu arah dijadikan dua arah, padahal di sana ada jalan dua arah. Selain itu markah jalan juga tidak terpasang dengan baik," katanya.
Dikatakan Mursal, secara resmi jalan tersebut belum dapat difungsikan. Namun faktanya, masyarakat sudah menggunakan jalan tersebut.
"Belum ada peresmian, namun di lapangan masyarakat sudah menggunakannya," tutupnya. (bp-24/war)
Ya pengendara memang pada takdirnya harus selalu waspada dan hati-hati jika sudah menjalankan kendaraannya di atas aspal. Tol yang telah dibangun sejak 2011 ini memang belum terpasang rambu-rambu jalan serta ruas tol yang digunakan seenaknya, padahal ruas tol ada dua ruas tetapi pengendara senang melintasi sesuka adrenalin mereka. Tol ini belum pernah diresminakan oleh pemerintah tetapi sudah digunakan oleh masyarakat umum. Belum lagi kejadian "Grand Prix" liar yang terjadi 3 bulan lalu.

0 komentar "Jalan Tol Karang Joang Memakan Korban!", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar